Senin, 21 September 2009

tak mengerti

di keheningan malam
syahdunya irama jarum jam
menyelimuti pesona langit berbintang

jangan tanya apa yang dilakukan
selalu seperti hari lalu
berurai sesak tangis
menandakan kerapuhan sebagai manusia

mengapa pintu kenangan masih terbuka?
lembaran kisah singkat menyeruak kembali
rasa indah dan sakit sama-sama berkelebat
saling beradu kekuatan!

desakan tadhiyah yang kadang menyiksa
memaksa satu hati menjerit
bertanya pada Sang Pemilik Kerajaan
apa sesungguhnya rencanaMu?

masih Kau pertahankan ini,
walau dentuman penolakan terus diluncurkan

sempat Kau hadirkan kebencian,
karena hujan caci maki masih saja jatuh

tak Kau lunturkan ini,
meski Kau tunjukkan kokohnya tembok penghalang

jangan Kau cabik-cabik qolbu ini
karena besarnya tumpukkan dosa

hanya dua yang ia harap
ampunan serta ridho Illahi


0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template