sendiri
hanya bersama pena
membantu menggoreskan rangkaian kata
ditemani kegelisahan
aliran air mata pengampunan
di rumahNya amat sunyi
Dia memanggilku begitu halus
membawaku dalam kepasrahan sempurna
meleburkan kebekuan hati
merobohkan tembok keangkuhan
panggilanNya membuat wajahku tertunduk
melemaskan seluruh sendi
memejamkan mata dalam penghambaan
uluran tanganNya
seakan membawaku mendekatiNya
hanya ada aku dan Dia disini
kami berduaan merajut cinta
yang sudah lama tak terpatri
dalam penyatuan seorang hamba dan Robbnya
cinta dua kekasih yang kadang terputus
lalu bersemi indah kembali
hujan kerinduan yang begitu deras
mengaliri wajah hina ini
membasahi bibir yang sedang menyebut AsmaMu
kemudian jatuh membentuk bulatan besar
menetes pada kain putih ini
tak ada saat yang indah
kala dua kekasih yang sedang dilanda cinta
Dia memberi ketenangan jiwa,
ku memujiNya dengan romansa kata cinta
Dia mengahapus derai air mata ini,
ku merasakan dekapanNya
ku bersujud memuja Kekasihku ini
memeluk surat cintaNya
membacanya dengan penuh kesyahduan
saat ini begitu indah
tak mau beranjak dari tempatku
menghadapkan wajah, hati, dan fikiranku
ke singgasana besarNya
bercumbu dengan butiran kalimat tasbih
mesra karena takbir yang terlontar
Alloh . . .
Robbku . . .
Kekasihku . . .
tetapkan hati ini untuk selalu mencintaiMu
tetapkan diri ini untuk mencintai orang-orang yang mencintaiMu
Ya Rohiim . . .
tak ada kata yang ingin ku sampaikan padaMu
kecuali . . .
"ku ingin mencintaiMu selalu, hingga saatnya kita berjumpa nanti"
hanya bersama pena
membantu menggoreskan rangkaian kata
ditemani kegelisahan
aliran air mata pengampunan
di rumahNya amat sunyi
Dia memanggilku begitu halus
membawaku dalam kepasrahan sempurna
meleburkan kebekuan hati
merobohkan tembok keangkuhan
panggilanNya membuat wajahku tertunduk
melemaskan seluruh sendi
memejamkan mata dalam penghambaan
uluran tanganNya
seakan membawaku mendekatiNya
hanya ada aku dan Dia disini
kami berduaan merajut cinta
yang sudah lama tak terpatri
dalam penyatuan seorang hamba dan Robbnya
cinta dua kekasih yang kadang terputus
lalu bersemi indah kembali
hujan kerinduan yang begitu deras
mengaliri wajah hina ini
membasahi bibir yang sedang menyebut AsmaMu
kemudian jatuh membentuk bulatan besar
menetes pada kain putih ini
tak ada saat yang indah
kala dua kekasih yang sedang dilanda cinta
Dia memberi ketenangan jiwa,
ku memujiNya dengan romansa kata cinta
Dia mengahapus derai air mata ini,
ku merasakan dekapanNya
ku bersujud memuja Kekasihku ini
memeluk surat cintaNya
membacanya dengan penuh kesyahduan
saat ini begitu indah
tak mau beranjak dari tempatku
menghadapkan wajah, hati, dan fikiranku
ke singgasana besarNya
bercumbu dengan butiran kalimat tasbih
mesra karena takbir yang terlontar
Alloh . . .
Robbku . . .
Kekasihku . . .
tetapkan hati ini untuk selalu mencintaiMu
tetapkan diri ini untuk mencintai orang-orang yang mencintaiMu
Ya Rohiim . . .
tak ada kata yang ingin ku sampaikan padaMu
kecuali . . .
"ku ingin mencintaiMu selalu, hingga saatnya kita berjumpa nanti"
0 komentar:
Posting Komentar